Welcome




Popular Posts (New!)

Senin, 15 September 2014

Keep Your Web Secure

buy to keep your website secure and have perfect design..
Contact Person : error.cracked@gmail.com


Consultation

Senin, 06 Februari 2012

Ilmu PhotoShop Part 5

Tutorial Adobe Photoshop (Bag.5)

tutorialku.info – tutorial adobe photoshop
Tranparansi, Pressure, Explore

Anda dapat menentukan transparansi, tekanan, atau kepadatan untuk piranti yang bervariasi:
  1. Opacity digunakan pada piranti Gradient fill, Pencil, Paintbrush, Clone Stamp, Pattern Stamp, History Brush, dan Art History Brush.
  2. Pressure digunakan pada piranti Airbrush, Smudge, Blur, Sharpen, dan Sponge.
  3. Exposure kebanyakan digunakan pada piranti Dodge dan Burn.
Untuk menentukan transparansi, tekanan, atau kepadatan, ketikkan sebuah nilai atau geser slider dari pilihan tersebut di options bar. Nilai yang dapat Anda pasang antara 1% sampai dengan 100%.
Untuk gambar yang transparan atau efek yang lemah, gunakan nilai persentase rendah, sedangkan untuk gambar yang tidak tembus cahaya atau efek yang kuat, gunakan nilai persentase tinggi.

Gradient

Gradient Tool membuat campuran bertahap antara warna yang berbeda. Anda dapat memilih dari gradient yang ada atau membuat sendiri.
  1. Linear gradient menghasilkan corak dari batas awal sampai batas akhir di dalam garis lurus. Dengan kata lain, pilihan ini nanti akan membentuk sebuah gradient warna berbentuk garis lurus.
  2. Radial gradient menghasilkan corak dari batas awal hingga batas akhir yang berbentuk pola melingkar.
  3. Angular gradient corak yang dihasilkan berupa sapuan yang berlawanan dengan arah jarum jam di sekeliling batas awal.
  4. Reflected gradient corak yang menggunakan gradient garis lurus simetris pada salah satu sisi batas awal.
  5. Diamond gradient menghasilkan corak dari sisi luar batas awal di dalam pola diamond. Batas akhir menentukan satu sudut pada diamond.
Catatan: Gradient Tool tidak dapat digunakan pada image dalam format Bitmap atau Indexed-Color.
Filter

Artistic Filter Filter ini menghasilkan efek special untuk Fine Art atau proyek Komersial. Semua submenu filter yang ada di dalam Artistic Filter merupakan simulasi secara digital menghasilkan efek media tradisional atau efek asli. Sebagai contoh, gunakan filter Cutout untuk menghasilkan efek potongan-potongan yang disusun.

Blur Filter Filter Blur berguna untuk melembutkan atau mengaburkan sebuah seleksi atau sebuah image. Efek ini memberikan transisi yang halus antara pixels yang seimbang pada bidang tepi yang tajam untuk menentukan antara area garis dengan bayangan dalam sebuah image. Dalam submenu filter blur, terdapat dua jenis filter yang langsung dapat Anda pilih dan jalankan tanpa harus mengatur efek yang akan diberikan. Pilihan tersebut yaitu filter Blur dan More Blur, sedangkan untuk filter blur lainnya akan menampilkan jendela option untuk mengatur efek yang akan diterapkan.

Brush Stroke Filter Seperti halnya Artistic filter, filter Brush Stroke efek seperti terlihat menggunakan kuas dan goresan tinta yang berbeda.
Distort Filter Filter ini membeirkan efek yang mengubah bentuk image secara geometris dan dapat membentuk tampilan image lebih spesifik.

Noise Filter blur memberikan efek pada image agar keliatan ada ‘noise’ seperti pasir tetapi filter blur juga dapat memberikan efek sebaliknya yaitu menghilangkan bintik-bintik seperti pasir pada image.
Pixelate Filter Dapat digunakan untuk memberikan tampilan efek berupa cristal atau mosaic pada suatu image.
Render Filter Filter ini digunakan untuk membuat obyek tiga dimensi, pola awan, pola pembiasan, dan simulasi pembiasan cahaya pada sebuah image.
Sharpen Filter Apabila mempunyai image yang gambarnya kurang tajam maka dengan menggunakan sharpen filter ini image tersebut dapat diberikan efek agar kelihatan lebih tajam dari sebelumnya.
Sketch Filter Filter ini digunakan untuk menambah tekstur pada sebuah image, seringkali juga untuk efek 3 D. Filter ini juga digunakan untuk membuat fine-art atau seperti gambaran tangan. Banyak dari filter sketch menggunakan warna foreground dan background seperti halnya menggambar ulang sebuah image.
Texture Filter Filter ini mengubah tampilan image asli menjadi sebuah tampilan tekstur. Di bawah ini contoh image dnegan penerapan texture dengan pilihan texturizer. Pada kotak dialog yang ditampilkan, Anda dapat mengukur skala, relief, dan arah pencahayaannya. Selain itu, adanya pilihan, membuat Anda dapat memilih bentuk teksture yang diinginkan.
Stylize Filter Filter ini memberikan efek tampilan contour dari suatu image yang dilihat dari perbedaan warna yang terdapat pada image.
Liquify
Tombol Wrap digunakan ntuk mengeser piksel-piksel image pada at Anda drag mouse pada bagian image t sebut.
Turbulence digunakan un’tuk mencampur piksel dengan hasil yang lembut. Piranti ini sangat mudah digunakan untuk membuat efek api, gelombang, awan, dan efek yang serupa lainnya.
Twirl Clockwise digunakan untuk memutar piksel searah jarum jam pada saat Anda drag mouse pada bagian image tersebut.
Twirl Counterclockwise digunakan untuk memutar piksel berlawanan arah jarum jam.
Tombol The Pucker digunakan untuk memindah piksel mendekati titik pusat dari bagian image yang dikenai piranti tersebut.
Tombol Bloat digunakan untuk memindah piksel menjauh dari titik pusat dari bagian image yang dikenai piranti tersebut.
Tombol Shift Pixel digunakan untuk memindah piksel sesuai dengan arah yang diinginkan.
Refflection digunakan untuk menyalin piksel-piksel yang akan terbentuk seolah­ olah seperti permukaan air.
Tombol Reconstruct digunakan untuk memperbaiki atau memulihkan kembali bagian image yang telah diubah pikselnya ke kondisi semula.

Ilmu PhotoShop Part 4

Tutorial Adobe Photoshop (Bag.4)

tutorialku.info – tutorial adobe photoshop
Brush
Anda dapat menentukan nilai pada pilihan untuk brush default. Untuk brush buatan, hanya pilihan nama (name), jarak (spacing), dan anti-aliased yang dapat diubah. Gunakan salah satu perintah berikut ini:
  1. Untuk mengedit brush yang terpilih, klik contoh brush di options bar. Sedangkan untuk mengedit brush yang berbeda, pilih brush yang Anda inginkan di dalam palet pop-up, kemudian klik contoh brush di options bar.
  2. Atur pilihan untuk diameter, ketebalan (hardness), jarak (spacing), sudut (angle), dan bentuk lingkaran (roundness). Untuk brush buatan sendiri, ketikkan nama baru (jika menginginkannya), kemudian atur pilihan untuk jarak (spacing) dan Anti-aliased.
  3. Klik New Preset (®) untuk membuat brush baru.
Diameter mengontrol ukuran dari brush. Ketikkan nilai di dalam pixel atau geser pada slider untuk menentukan diameternya.
Saat menggunakan brush, Anda dapat menekan tombol ] (keyboard) untuk menambah lebarnya sebanyak 10 pixel, dan tekan tombol [ untuk mengurangi lebar sebanyak 10 pixel. Tekan Shift + ] untuk menambah ketebalan brush, dan tekan Shift + [ untuk mengurangi ketebalan brush.
Hardness mengontrol ukuran pada ketebalan sebuah brush. Ketikkan sebuah angka atau gunakan slider untuk menentukan nilai persentase pada diameter brush.

Spacing mengontrol jarak antara tanda sebuah brush di dalam coretan. Untuk mengubah spacing, ketikkan angka, atau gunakan slider untuk menentukan nilainya yang merupakan persentase dari diameter brush tersebut. Untuk menggambar coretan tanpa menentukan spacing, matikan pilihan ini.
Angle menentukan sudut dari sebuah brush yang berbentuk bulat panjang atau lonjong dengan acuan sumbu horizontal. Ketikkan nilai derajat pada pilihan Angle atau geser sumbu horizontal di dalam kotak preview yang ada di sebelah kiri.
Anti-aliased membantu penempatan sebuah brush yang dibuat sendiri lebih akurat. Dalam warna yang kontras, Anti­aliased dapat membuat sebuah brush dengan tepi yang halus. Pilihan ini tidak tersedia untuk sebuah brush dengan ukuran besar.
Roundness menentukan perbandingan antara sumbu pendek dan panjang dari sebuah brush. Ketikkan nilai persentase atau geser point yang ada di kotak preview sebelah kiri. Nilai 100% menunjukkan brush dengan bentuk bundar, nilai 0% menunjukkan brush dengan bentuk garis lurus, dan roundness dengan nilai menengah menunjukkan brush dengan bentuk bulat panjang atau lonjong
Blending Mode

Menentukan mode blending yang ada dalam options bar dapat mengontrol pembuatan pixel sebuah image dengan menggunakan painting atau editing tool. Hal ini bermanfaat untuk menentukan hubungan pada warna yang mengikuti ketika memperlihatkan efek dari mode blending.
  • The base color merupakan warna asli sebuah image.
  • The blend color merupakan warna campuran dengan menggunakan tombol painting dan editing.
  • The result color merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna (blend).
Untuk menentukan mode campuran warna, pilih dari menu Mode yang ada di dalam options bar.
Normal memperbaiki atau menggambar setiap pixel untuk menghasilkan sebuah warna, ini merupakan mode default.
Dissolve memperbaiki atau menggambar setiap pixel untuk menghasilkan sebuah warna. Namun, warna yang dihasilkan ditempatkan secara acak pada pixel dengan warna dasar atau warna campuran, tergantung dari opacity pada lokasi pixel.
Behind memperbaiki atau menggambar hanya pada bagian yang transparant pada sebuah layer. Mode ini hanya berfungsi di dalam layer dengan Lock Transparancy yang terpilih.
Clear memperbaiki atau menggambar setiap pixel dan menjadikannya transparan. Mode ini ditampilkan untuk line tool (\) (ketika fill region (D) dalam kondisi terpilih), Paint Bucket tool (b ), perintah Fill dan perintah Stroke. Mode ini harus Anda gunakan di dalam layer dengan Lock Transparancy dalam kondisi tidak terpilih.
Multiply terlihat pada informasi warna di setiap channel dan beraneka warna dasar dari warna campuran.
Screen terlihat pada informasi warna di setiap channel dan kebalikan dari wama campuran dan warna dasar.
Overlay menggandakan warna-warna layer, tergantung pada warna dasar
Soft Light mengatur gelap dan terang dari warna, tergantung pada warna campuran.
Hard Light menggandakan warna tergantung pada wama campuran. Efek ini sama persis dengan pencahayaan spotlight yang tajam pada sebuah image.
Color Dodge terlihat pada informasi warna di setiap channel dan menjadikan terang warna dasar untuk memantulkan warna campuran. Pencampuran dengan menghasilkan warna hitam tidak akan berubah.
Color Burn terlihat pada informasi warna di setiap channel dan menjadikan gelap warna dasar untuk memantulkan warna campuran. Pencampuran dengan menghasilkan warna putih tidak akan berubah.
Darken terlihat pada informasi warna di setiap channel dan memilih warna dasar atau warna campuran yang mana saja dan menghasilkan wama gelap. Pixel yang gelap dari warna campuran tidak dapat berubah.
Lighten terlihat pada informasi warna di setiap channel dan memilih warna dasar atau warna campuran yang mana saja dan menghasilkan warna terang. Pixel yang lebih terang daripada warna campuran tidak dapat berubah.
Difference terlihat pada informasi warna di setiap channel dan mengurangi salah satu campuran warna dari warna dasar atau warna dasar dari warna campuran, tergantung dengan besarnya nilai kecemerlangan yang diberikan.
Exclusion membuat efek yang serupa dengan perbedaan kecil dari mode yang berbeda.
Hue menghasilkan warna dengan kilauan dan titik jenuh (saturation) pada warna dasar dan corak warna pada warna campuran.
Saturation menghasilkan warna dengan kilauan dan corak warna dari warna dasar dan saturation dari warna campuran. Menggambar dengan mode ini tidak akan berpengaruh pada area dengan warna abu-abu.
Color menghasilkan warna dengan kilauan dari warna dasar dan corak warna (hue) dan saturation dari warna campuran.
Luminosity menghasilkan warna dengan corak warna dan saturation dari warna dasar dan kilauan pada warna campuran.

Ilmu PhotoShop Part 3

Tutorial Adobe Photoshop (Bag.3)

tutorialku.info – tutorial adobe photoshop
Pallete Photoshop
Palet membantu Anda memonitor dan memodifikasi sebuah image. Secara default, sebuah palet ditampilkan bertumpuk bersama di dalam sebuah group. Palet terdiri :
1.     Palet Layer
Palet Layer menunjukkan semua layer yang ada di dalam lembar kerja Anda. Untuk urutannya, layer yang barn akan ditempatkan di atas layer yang sudah ada. Dengan mengunakan palet layer, Anda dapat mengubah urutan layer, menghapus layer, membuat layer baru, membuat duplikat dari layer yang sudah ada, menampilkan atau menyembunyikan layer dan sebagainya
2.     Palet Options
Options bar menunjukkan beberapa pilihan perintah yang tersedia untuk sebuah tombol yang sedang Anda gunakan. Jika Anda memilih sebuah tombol dari Toolbox, maka options bar akan menunjukkan semua pilihan perintah yang berhubungan dengan tombol tersebut.

3.     Palet Channel
Palet Channel berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai warna yang berlaku saat itu. Dengan menggunakan channel, Anda dapat menyimpan dan memuat sebuah seleksi. Fasilitas palet Channel memungkinkan Anda untuk membuat dan mengatur channel-channel yang ada.


4.     Palet History
Palet History merupakan fasilitas untuk menyimpan status perubahan yang telah dilakukan terhadap sebuah tampilan lembar kerja. Dengan menggunakan fasilitas palet History, dapat dilakukan pembatalan terhadap perintah yang telah dijalankan (undo).

5.     Palet Actions
Adobe Photoshop dapat mengotomatisasi pekerjaan Anda dengan mengelompokkan perintah-perintah ke dalam sebuah aksi. Palet Actions berguna untuk merekam dan memainkan aksi. Melalui palet Actions, Anda dapat juga menyunting suatu aksi.

6.     Palet Navigator
Palet Navigator berisi thumbnail dari file image yang Anda buka dan salah satu bagian dari image yang sedang Anda kerjakan.
Dengan menggunakan fasilitas palet Navigator ini, Anda dapat mengubah besar kecilnya tampilan lembar kerja dengan menggunakan fasilitas Zoom Slider yang terdapat di bagian bawah jendela palet Navigator

7.     Palet Info
Palet Info menampilkan semua informasi yang berhubungan dengan tampilan ler.bar kerja Anda, mulai dari warna, ukuran dan -,umbu koordinat dari tampilan citra Anda.

8.     Palet Swatches
Palet Swatches merupakan sebuah tabel warna untuk mengolah file image yang Anda buka.

9.     Palet Color
Dengan menggunakan fasilitas palet Color, Anda dapat mengatur warna Foreground maupun Background berdasarkan kombinasi warna yang telah Anda tentukan sendiri.
Aktifkan pilihan Set Foreground Color, untuk menentukan warna Foreground dan aktifkan pilihan Set Background Color, untuk menentukan warna Background.
Untuk mengatur kombinasi warna yang diinginkan, Anda dapat mengubah nilai-nilai yang ada di dalam pilihan R (red), G (green) dan B (blue) yang terdapat pada jendela palet Color.

10.   Palet Styles
Palet Styles menyediakan beberapa tampilan style yang secara default disediakan oleh program Adobe Photoshop. Style ini dapat Anda pergunakan pada obyek, seperti teks atau shape yang ada di dalam tampilan citra Anda. Anda juga dapat mengubah pilihan style ke beberapa bentuk style yang ada dengan cara klik pada tombol segitiga ® yang terdapat di kanan atas pada jendela palet Styles. maka akan ditampilkan beberapa menu pilihan style
11.   Palet Character
Photoshop memberi Anda kontrol yang tepat pads karakter di layer type, termasuk huruf, ukuran, warna, jarak antarbaris (leading), jarak antarkarakter (tracking), jarak antarkarakter di mana posisi insertion point berada (kerning), efek subscript dan superscript (baseline shift), dan perataan teks (alignment).
Anda dapat mengatur atribut teks sebelum Anda mengetikkan karakter atau mengaturnya lagi untuk mengubah tampilannya pada karakter yang terpilih di dalam layer type. Pengaturan itu dapat Anda lakukan melalui palet Character.
12.   Palet Paragraf
Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa teks atau beberapa kalimat. Anda dapat menggunakan palet Paragraph untuk mengatur pilihan yang diterapkan pada seluruh paragraf, seperti mengatur perataan, indentasi, dan spasi antarbaris teks. Untuk teks point, setiap baris merupakan paragraf terpisah. Untuk teks paragraf dapat terdiri dari beberapa baris, tergantung pada ukuran dari kotak bingkai.

13.   Palet Paths
Palet Path berisi daftar nama dan thumbnail gambar dari beberapa path yang telah tersimpan, work path, dan potongan layer path. Untuk mengurangi ukuran dari thumbnail atau bentuknya mengijinkan Anda untuk melihat daftar path di dalam palet tersebut, dan pembentukan thumbnail dapat memperbaiki tampilan. Untuk melihat sebuah path, pertama kali Anda harus memilihnya di dalam palet path. Anda dapat menampilkan palet Path dengan cara memilih menu Windows – Paths, atau klik tabulasi palet Path.

Ilmu PhotoShop Part 2

Tutorial Adobe Photoshop (Bag.2)

tutorialku.info – tutorial adobe photoshop
Toolbox Photoshop
Berikut ini akan dijelaskan mengenai fungsi dari masing-masing tools yang terdapat pada toolbox Adobe Photoshop.
A. Marquee tool
B. Move tool
C. Lasso tool
D. Magic Wand tool
E. Crop tool
F. Slice tool
G. Patch tool
H. Brush tool
I. Stamp tool
J. History Brush tool
K. Eraser tool
L. Gradient tool
M. Sharpen tool
N. Dodge tool
O. Path Selection tool
P. Text tool
Q. Pen tool
R. Line tool
S. Notes tool
T. Eyedropper tool
U. Hand tool
V. Zoom tool
1. Marque Tool
Terdiri dari 4 jenis yaitu:
1. Rectangular Marquee (Shortcut keyboard: M, atau Shift + M)
Digunakan untuk membuat area selection berbentuk segi empat.pada image.
2. Elliptical Marquee (Shortcut keyboard: M, atau Shift + M)
Digunakan untuk membuat area selection berbentuk elips atau lingkaran pada image.
3. Single Row Marquee
Digunakan untuk membuat area selection satu baris pada image (ukuran tinggi selection adalah 1 pixel)
4. Single Column Marquee
Digunakan untuk membuat area selection satu kolom pada image (ukuran lebar selection adalah 1 pixel).






2. Move Tool
1. Shortcut keyboard: V
Digunakan untuk menggeser/memindah selection, layers, dan guides.

3. Lasso Tool
1. Lasoo
Digunakan untuk membuat area selection dengan bentuk bebas
2. Polygonal Lasoo
Digunakan untuk membuat area selection berbentuk poligon
3. Magnetic Lasoo
Digunakan untuk membuat area selection dengan cara menempelkan tepi selection pada area tertentu pada image.




4. Magic Wand Tool
1. Shortcut keyboard: W
Digunakan untuk membuat area selection yang memiliki warna  serupa. Perbedaan  toleransi warna dapat diatur pada tool option bar.


5. Crop Tool
1. Shortcut keyboard: C
Digunakan untuk memangkas image (memotong dan membuang area tertentu dari image)


6. Slice Tool
1. Slice Tool
Digunakan untuk membuat potongan-potongan image dari suatu image
2. Slice Select Tool
Digunakan untuk memilih potongan pada suatu image



7. Patch / Healing Brush Tool
1. Patch Tool
Digunakan  untuk mengecat/melukis pada area tertentu image dengan pola (pattern) atau sample tertentu. Cocok untuk memberbaiki image yang rusak.
2. Healing Brush Tool
Digunakan untuk mengecat/melukis image dengan pola atau sample tertentu. Cocok untuk memperbaiki image yang agak rusak.




8. Brush Tool
1. Brush Tool
Digunakan untuk melukis image dengan goresan kuas
2. Pencil Tool
Digunakan untuk melukis image dengan goresan pencil


9. Stamp Tool
1. Clone Stamp Tool
Digunakan untuk melukis image dengan sample image tertentu
2. Pattern Stamp Tool
Digunakan untuk melukis image dengan menggunakan pola tertentu



10. Histori Brush Tool
1. History Brush Tool
Digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari image
2. Art History Tool
Digunakan untuk melukis image  menggunakan snapshot atau state history dari image, dengan model artistik tertentu.



11. Eraser Tool
1. Eraser
Digunakan untuk menghapus pixel image dan mengembalikannya ke state tertentu
2. Background Eraser
Digunakan untuk menghapus area tertentu image menjadi transparan.
3. Magic Eraser
Digunakan  untuk  menghapus  area  tertentu  image  yang  memiliki  warna  yang  serupa menjadi transparan dengan satu kali klik.




12. Gradien, Paint Bucket Tool
1. Gradient Tool
Digunakan  untuk mengecat area yang  dipilih (selected area)  dengan perpaduan  banyak warna.
2. Paint Bucket Tool
Digunakan untuk mengecat area yang dipilih dengan warna foreground atau pola tertentu.




13. Sharpen, Blur, Smooth Tool
1. Sharpen Tool
Digunakan untuk menajamkan area tertentu pada image.
2. Blur Tool
Digunakan untuk menghaluskan/mengaburkan area tertentu pada image.
3. Smudge Tool
Digunakan untuk menggosok/mencoreng area tertentu pada image




14. Dodge, Burn, Sponge Tool (Shortcut keyboard: O, atau Shift + O)
1. Dodge Tool
Digunakan untuk menerangkan warna di area tertentu pada image
2. Burn Tool
Digunakan untuk menggelapkan warna di area tertentu pada image
3. Sponge Tool
Digunakan untuk mengubah saturation di area tertentu pada image.




15. Selection Tool (Shortcut keyboard: A, atau Shift + A untuk mengubah jenis) Terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Path Selection Tool
Digunakan untuk melakukan selection path
2. Direct Selection Tool
Digunakan untuk mengubah anchor dan direction point dari path. (Path akan dibahas lebih lanjut pada Bab 5)



16.Type Tool (Shortcut keyboard: T, atau Shift + T untuk mengubah jenis).
Terdiri dari 4 jenis yaitu:
1. Horizontal Type Tool
Digunakan untuk membuat tulisan secara horizontal
2. Vertical Type Tool
Digunakan untuk membuat tulisan secara vertikal
3. Horizontal Type Mask Tool
Digunakan untuk membuat selection berbentuk tulisan secara horizontal
4. Vertical Type Mask Tool
Digunakan untuk membuat selection berbentuk tulisan secara vertikal





17. Pen Tool
1. Pen Tool  (Shortcut keyboard: P, atau Shift + P)
Digunakan untuk membuat path dengan lengkung-lengkung yang halus
2. Freeform Pen Tool (Shortcut keyboard: P, atau Shift + P)
Digunakan untuk membuat path berbentuk bebas
3. Add Anchor Point Tool
Digunakan untuk menambah anchor point pada path
4. Delete Anchor Point Tool
Digunakan untuk menghapus anchor point tertentu pada path
5. Convert Point Tool
Digunakan untuk mengubah anchor dan direction point tertentu pada path






18. Shape Tool (Shortcut keyboard: U, atau Shift + U untuk mengubah jenis)
1. Rectangle Tool
Digunakan untuk menggambar bentuk segi empat
2. Rounded Rectangle Tool
Digunakan untuk menggambar segi empat melengkung
3. Ellipse Tool
Digunakan untuk menggambar ellipse
4. Polygon Tool
Digunakan untuk menggambar polygon
5. Line Tool
Digunakan untuk menggambar garis lurus
6. Custom Shape Tool
Digunakan untuk menggambar bentuk tertentu dari daftar bentuk yang ada







19. Notes Tool (Shortcut keyboard: N, atau Shift + N untuk mengubah jenis)
1. Notes Tool
Digunakan untuk membuat catatan pada image
2. Audio AnnotationTool
Digunakan untuk membuat suara/audio pada image



20. Eyedropper, Measure Tool (Shortcut keyboard: I, atau Shift + I)
1. Eyedropper Tool
Digunakan untuk mengambil sample warna pada image untuk warna foreground
2. Color Sampler Tool
Digunakan untuk mengambil berbagai sample warna pada image
3. Measure Tool
Digunakan untuk mengukur jarak atau sudut pada image




21. Hand Tool
1. Shortcut keyboard: H
Digunakan untuk menggeser/memindah bidang pandang image di dalam window view area.


22. Zoom Tool

Ilmu PhotoShop Part 1

Tutorial Adobe Photoshop (Bag.1)

tutorialku.info – tutorial adobe photoshop
Photoshop adalah sebuah program penyunting gambar standar industri yang ditujukan untuk para profesional raster grafik. Photoshop memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis gambar berformat raster dan vektor seperti .png, .gif, .jpeg, dan lain-lain. Photoshop juga memiliki beberapa format file khas:
  • .PSD (Photoshop Document) format yang menyimpan gambar dalam bentuk layer, termasuk teks, mask, opacity, blend mode, channel warna, channel alpha, clipping paths, dan setting duotone. Kepopuleran photoshop membuat format file ini digunakan secara luas, sehingga memaksa programer program penyunting gambar lainnya menambahkan kemampuan untuk membaca format PSD dalam perangkat lunak mereka.
  • .PSB adalah versi terbaru dari PSD yang didesain untuk file yang berukuran lebih dari 2 GB
  • .PDD adalah versi lain dari PSD yang hanya dapat mendukung fitur perangkat lunak PhotshopDeluxe.
Awalnya Photoshop dirancang untuk menyunting gambar untuk cetakan berbasis-kertas, Photoshop yang ada saat ini juga dapat digunakan untuk memproduksi gambar untuk World Wide Web. Beberapa versi terakhir juga menyertakan aplikasi tambahan, Adobe ImageReady, untuk keperluan tersebut.
Photoshop juga memiliki hubungan erat dengan beberapa perangkat lunak penyunting media, animasi, dan authoring buatan-Adobe lainnya. File format asli Photoshop, .PSD, dapat diekspor ke dan dari Adobe ImageReady. Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro, After Effects dan Adobe Encore DVD untuk membuat DVD profesional, menyediakan penyuntingan gambar non-linear dan layanan special effect seperti background, tekstur, dan lain-lain untuk keperluan televisi, film, dan situs web. Sebagai contoh, Photoshop CS dapat digunakan untuk membuat menu dan tombol (button) DVD.
Versi terbarunya, yang dirilis pada tahun 2010, adalah versi 12. Program ini dipasarkan dengan nama “Photoshop CS5.” “CS” merefleksikan integrasi produk Photoshop dengan aplikasi “Creative Suite buatan Adobe dan disebut “5″ karena program ini adalah versi rilis ke-5 sejak Adobe mengintegrasikan kedua produknya. Ada beberapa pada tambahan pada Photoshop CS5 seperti multiple layer selecting dan “warp,” versi kurva dari transform tool dan color replacement tool, yang sebelumnya hadir sebagai plug-in 8BF.
Untuk para penggemar fotografi, Adobe menyediakan filter “reduce grain” (mengurangi grain) yang dapat membantu mengoptimalkan foto yang diambil pada kondisi kekurangan cahaya. Untuk “memperjelas” perbedaan produk CS dengan produk-produk Photoshop sebelumnya, Adobe menghilangkan lambang mata Photshop, yang dipresentasikan dalam bentuk yang berbeda-beda sejak versi 3 sampai versi 7. Photshop CS hingga CS5 kini menggunakan bulu sebagai ikon dan bentuk identifikasinya.
Versi terakhirnya dilengkapi dengan Adobe Camera RAW, sebuah plugin yang dikembangkan oleh Thomas Knoll yang dapat membaca beberapa format file RAW dari kamera digital dan mengimpornya langsung ke Photoshop.
Area Kerja Photoshop
Pengenalan
Berikut adalah tampilan dari Adobe Photoshop
 
A.  Toolbox
Toolbox berisi berbagai macam tools yang digunakan untuk melakukan  manipulasi image. Penjelasan fungsi masing-masing tool pada Toolbox akan dibahas berikutnya.
B. Tool Option Bar
Hampir semua tool pada Toolbox memiliki options, yang ditampilkan pada Tool Option Bar. Options tersebut digunakan untuk  mengatur nilai parameter dari tool yang sedang  aktif/dipilih.
Setelah  nilai   parameter  pada  tool  option  bar  diubah-ubah   (misalnya  nilai  Feather), kita dapat mengembalikannya lagi menjadi nilai default (nilai semula). Yaitu dengan memilih icon tool yang ada di sebelah kiri, kemudian klik tombol . Pada context menu yang muncul, pilih Reset Tool untuk mengembalikan nilai default dari tool yang sedang dipilih. Apabila ingin mengembalikan nilai default semua tools, pilih Reset All Tools.

Apabila ingin menyembunyikan Tool Option Bar, Pilih Menu Window, kemudian hilangkan tanda check yang ada pada item menu Option.
C. View area untuk image
Bagian ini digunakan untuk menampilkan image yang sedang dikerjakan.
D. Menu
Berikut adalah menu-menu yang terdapat pada Adobe Photoshop 7.0
1.    File
Berkaitan dengan file seperti menyimpan, membuka, export, import, dan cetak.
2.    Edit
Berkaitan  dengan  editing  secara  umum  seperti  cut,  copy,  paste,  transform  image,  serta  untuk mengatur preferences Adobe Photoshop.
3.    Image
Berisi editing image untuk mengatur warna, hue/saturation, brightness/contrast, ukuran.
4.    Layer
Berkaitan  dengan manajemen  layer  pada image, seperti menambah  layer, menghapus, menambah efek pada layer, serta masking.
5.    Select
Berkaitan dengan selection image.
6.    Filter
Berisikan filter-filter yang terinstall pada Photoshop  yang  dapat digunakan untuk memberi efek tertentu pada image.
9.    View
Digunakan untuk pengaturan view seperti zooming image, menampilkan skala, dan sebagainya.
10.  Window
Digunakan untuk pengaturan window
11.  Help
Digunakan untuk menampilkan help Adobe Photoshop.
E. Status Bar
Status bar pada Photoshop dapat ditampilkan/disembunyikan dengan memilih menu Window > Status Bar. Status bar berisikan keterangan mengenai toolbox yang sedang aktif, serta keterangan image yang sedang aktif. Tekan Alt + click pada status bar untuk mengetahui size dan jenis warna image.
F. Palette, dari atas ke bawah: navigation palette, color palette, history palette, dan layer palette.
Palette  Photoshop  berguna  untuk  memudahkan  dalam  navigasi   maupun  editing   image.   Untuk menyembunyikan/menampilkan palette, digunakan  menu  Window, kemudian pilih palette yang  ingin disembunyikan/ditampilkan.
G. Palette Well (hanya tampak apabila resolusi layar di atas 800 x 600)
Palette well digunakan untuk memudahkan dalam pengaturan palette. Namun palette well hanya tersedia jika  resolusi layar  lebih besar  dari 800 x 600  (resolusi minimal  yang  disarankan adalah  1024 x 768). Apabila suatu palette diletakkan di palette well, maka palette akan bersifat tersembunyi. Ketika title dari palette diklik, barulah palette akan ditampilkan. Jika area di luar palette di klik, maka palette tersebut akan tersembunyi kembali.
Untuk menyimpan palette ke dalam palette well, seret (drag) palette’s tab ke dalam palette well hingga palette well ter-highlight.
Lembar Kerja Baru
Pada saat Anda ingin membuat sebuah image dalam lembar kerja adobe photoshop, ada baiknya Anda mempersiapkan dulu pengaturan terhadap lembar kerja yang nantinya akan Anda gunakan untuk membuat dan memanipulasi sebuah image, dengan begitu Anda akan lebih mudah mengatur semua proses-proses manipulasi gambar pada lembar kerja yang telah Anda persiapkan terlebih dahulu. Untuk menyiapkan sebuah lembar kerja, perhatikan langkah berikut ini:
  • Pilih menu File – klik New.
  • Akan tampil kotak dialog New.
  • Tentukan nama lembar kerja Anda di bagian Name.
  • Anda juga dapat mengatur ukuran dari lembar kerja, melalui pilihan Image Size (Width dan Height).
  • Atur resolusi dan mode dari pewarnaan image. (Resolution dan Mode).
  • Tentukan juga Contents untuk image, dengan beberapa pilihan, seperti White (memberikan warna dasar putih pada image./lembar kerja), Background Color (memberikan warna dasar pads ‘image/lembar kerja), dan Transparant (memberikan warna transparan pads image/lembar kerja).
Apabila di bagian Contents, Anda memilih pilihan warna Background Color, maka warna dasar untuk lembar kerja Anda akan menyesuaikan dengan warna dasar yang berlaku saat itu. Untuk itu. jika Anda menginginkan pilihan ini, maka sebelumnya tentukan dahulu Background Color yang akan Anda terapkan di dalam lembar kerja yang akan dibuat. Ini untuk menghindari bila Anda tidak menginginkan warna background yang berlaku saat ini.

Video Editing Part 2

Tutorial Video Editing Menggunakan Ulead Video Studio (Bag.2)

tutorialku.info – tutorial video editing menggunakan ulead video studio (bag.2)
Langkah 3 : Effect
Ada kalanya video terdiri dari beberapa scene, perpindahan antar scene atau antar video mungkin agak tidak halus. Supaya perpindahan antar scene atau antar video berjalan mulus dapat ditambahi effect tarnsisi. Begitu panel effect di tekan otomatis gallery berubah menjadi thumbnail effect. Untuk lebih mudah masuk ke storyboard view. Kemudian drag and drop effect ke sela-sela antara dua video atau dua scene.
Untuk memilih effeck yang lain klik pada tanda panah pada gallery, kemudian pilih dari berbagai effect yang ada.
Untuk mempercepat memperlambat effect rubah pada duration
Langkah 4 : Overlay
Overlay adalah memainkan movie di atas movie yang lain, fungsinya jika ingin menampilkan dua buah movie klip secara bersamaan. Untuk mengaktifkan overlay harus dalam bentuk timeline view. Ada track tersendiri, overlay track. Drag klip movie yang akan digunakan tempatkan pada overlay track.
Fungsi lain dari overlay adalah Mask & Croma key yaitu untuk menghilangkan warna background. Misalnya melakukan syuting di studio dengan latar belakang hijau, backgraound hijau tersebut dapat dihilangkan atau diganti.

Klik pada overlay option, kemudian pilih warna yang akan di hilangkan. Ukuran maupun posisi video overlay bisa di atur dengan menggeser garis kuning yang melingkari video overlay. Langkah 5 : Title
Suatu film tidak akan menarik jika tidak ada teks judul ataupun teks yang lain. Setelah  melewati overlay step, masuk ke title step untuk menambahkan title atau teks. Klik pada panel title untuk menambahkan teks.

seting title dapat dilakukan dengan ukuran font, warna maupun jenis teks atau menggunakan gallery teks yang sudah ada. Tinggal drag salah satu galeri title ke title track.
Panjang pendeknya teks dapat di atur dengan menarik ujung yang berwarna kuning.
Option dapat disesuaikan dengan yang diinginkan

Text bisa di buat vertical maupun horizontal

Langkah 6 : Audio

Audio memegang peranan penting dalam sebuah film, begitu juga dengan video klip yang di edit. Untuk menambah kesan yang lebih menarik, tambahkan musik. Ulead video studio menyediakan audio track untuk memasukan lagu atau instrument.
Untuk memasukan lagu ke audio view dapat menggunakan menu insert
Memotong lagu/instrument dapat dilakukan dengan cara sama dengan memotong movie
Duration, berapa lama audio akan dimainkan
Volume, memperbesar atau mengecilkan audio
Fade-in, mengecilkan audio secara bertahap
Fade-out, memperbesar audio secara bertahap
Import from Audio CD, mengambil audio dari Audio CD
Playback Speed, mengatur durasi audio
Audio Filter, memberikan efek pada audio
Langkah 7 :
Setelah semua  langkah sudah di lakukan, tentunya langkah-langkah di atas tidak harus urut. Langkah tersebut dapat dibolak-balik, tetapi langkah ke 6 atau share pastilah di tempatkan pada akhir, karena di step ini merender hasil editing dalam bentuk keping cd atau file movie. Setelah semua  langkah sudah di lakukan, tentunya langkah-langkah di atas tidak harus urut. Langkah tersebut dapat dibolak-balik, tetapi langkah ke 6 atau share pastilah di tempatkan pada akhir, karena di step ini merender hasil editing dalam bentuk keping cd atau file movie.

Create Video File, untuk merender hasil editing kita dalam bentuk file movie misalnya dalam format avi, mpeg, mpeg2 dan sebagainya
Create sound file, merender editing kita ke dalam bentuk file audio, dalam bentuk wav atau wma.
Create Disc, merender hasil edting kita dalam keeping cd.
Project  Playback, untuk memutar seluruh projek dari awal sampai akhir.
DV Recording, untuk merekan hasil editing kita ke dalam dv tape
Untuk membuat vcd klik pada create disc
ada output disc format pilih VCD
Cretae menu jika di centang akan membuat menu pada saat vcd/dvd di mainkan pada player. Untuk membuat vcd lebih baik tidak usah di berikan menu, hilangkan tanda centang. Kemudian klik next

pada tahap ini dapat dimainkan video project yang ada, jika sudah yakin klik next

Disc volume label, untuk memberi judul pada disc
Drive, cd writer yang digunakan
Burning speed, kecepatan dari proses pembakaran cd, supaya dapat di baca oleh semua player, gunakan kecepetan 16x
Copies, jumlah cd yang akan dibakar
Jangan lupa mencentang burn to disc, setelah itu klik burn

Setelah tombol burn di tekan akan ada proses rendering kemudian burn to disc

Proses rendering

disc yang dibuat sudah selesai.
untuk membakar dalam format DVD bisa di lakukan dengan cara yang sama.
selesai.

Video Editing

Tutorial Video Editing Menggunakan Ulead Video Studio (Bag.1)

tutorialku.info – tutorial video editing menggunakan ulead video studio
Video Editing menggunakan Ulead Video Studio 9
Ulead Video Studio dapat digunakan untuk video editing, dimulai dari memasukkan data video yang berasal dari handycam, camera digital, handphone dsb, hingga melakukan proses burning ke cd untuk dapat dimainkan di video player. Ulead Video Studio termasuk video editor yang mudah digunakan dan mempunyai fitur-fitur yang lengkap untuk pembuatan video.
Menjalankan Ulead VideoStudio
Setelah menjalankan program, tampilan pertama kali adalah tampilan pilihan model video editing. Untuk saat ini digunakan pilihan VideoStudio Editor dengan cara mengklik pada link-nya.
DV to DVD Wizzard pilihan ini dapat digunakan untuk meng-capture, menambahkan theme didalamnya, dan membakar dalam bentuk CD/DVD
Movie Wizard pilihan ini dapat digunakan untuk meng-capture, mengedit video dengan mudah dan cepat, dan membakar dalam bentuk CD/DVD
VideoStudio Editor pilihan ini dapat digunakan untuk mengedit video secara mandiri, dari menambahkan clips, effect, title, audio hingga menjadi film, dan membakar dalam bentuk CD/DVD
1. Step Panel
Terdiri dari 7 step atau langkah dalam mengedit movie
2. Menu Bar
Terdiri dari file menu, edit menu, clip menu dan tool menu
3. Options Panel
Panel yang berisi option untuk merubah setingan dari film maupun efek. Option bersifat dinamis tergantung panel atau step yang sedang aktif
4. Preview Windows
Tampilan yang sedang diproses, clip, video filter, effect atau title.
5. Navigation Panel
Tombol-tombol yang digunakan untuk memainkan file movie.
6. Library
Tumbnail dari file movie, video, efek atau image yang sudah di upload ke galery. Dinamis mengikuti panel yang sedang aktif.
7. Timeline
Tempat menaruh movie yang akan di edit. Storyboard view, timeline view dan sound. Untuk timeline view terbagi menjadi track. Video track, overlay track, tittle track, voice track dan music track.
8. Tombol Mark–in, Mark Out, Enlarge, Cut
Untuk menandai awal, akhir, membesarkan dan memotong klip. Secara garis besar ada 7 langkah dalam menggunakan Ulead VideoStudio, di mana tiap langkah mewakili dari tiap tombol yaitu
1.  Capture
2.  Edit
3.  Effect
4.  Overlay
5.  Tittle
6.  Audio
7.  Share
Langkah 1 : Capture
Untuk memulai proyek mengedit video, langkah pertama adalah mengcapture video atau memindahkan video dari tape/cassete ke dalam komputer. Klik pada tombol capture. Kemudian pilih capture video,
Duration : Lama capture yang dilakukan.Source : Sumber alat, apakah dari handycam atau dari alat lain.
Capture Folder : folder tempat file movie hasil capture berada, pilih folder di drive yang masih banyak space kosongnya.
Format : Format file hasil capture yang dilakukan. Untuk membuat film vcd dapat dipilih format vcd/mpeg1 untuk membuat file dvd dapat dipilih format dvd/mpeg2 sedangkan kalau ingin mengolah file dengan hasil yang maksimal dapat memilih format dv. Jenis format tergantung dengan kamera yang digunakan. Jika menggunakan kamera handycam yang masih menggunakan video 8 sebaiknya dicapture menggunakan format vcd/mpeg sedangkan kalau mengcapture dari kamera yang sudah menggunakan Mini DV bisa capture dengan format dvd/dv. Jenis file format juga mempengaruhi ukuran dari file movie hasil capture. Sebagai ilustrasi untuk 1 jam capture menggunakan file vcd/mpeg ukurannya sekitar 600-700 MB, sedangkan dengan menggunakan format DVD atau DV bisa sampai 8 – 10 GB.
Jika proses capture sudah selesai, klik tombol stop capture. Otomatis file hasil capture sudah ada di gallery
Langkah 2 : Edit
Setelah selesai mengcapture video, langkah selanjutnya adalah mengedit video tersebut. Klik pada edit.

Reverse Video, untuk memainkan video dari belakangRotate, untuk merotate video 90 derajat searah jarum jam atau sebaliknya
Color correction, untuk mengatur contras, hue dan sebagainya
Playback Speed, di gunakan untuk mesetting cepat/lambatnya kecepatan klip
Save as still Image, digunakan untuk menyimpan klip sebagai image/gambar
Split By Scene,  Untuk memecah video menjadi beberapa klip kecil bisa menggunakan split by scene.
Multi Trim Video, untuk memotong video atau menghilangkan bagian tertentu
Untuk memasukan video yang akan di edit drag dari tumbnail yang ada di galery ke Storyboard view. Storyboard view, untuk mempermudah pengorganisasian klip.
Untuk melihat keseluruhan frame dari video klip yang sudah, masuk timeline view
Apabila ingin menambahkan efek pada klip video yang dimasukan, dengan cara klik pada gallery video filter, kemudian drag efek dari gallery ke video klip yang akan diberikan efek. Untuk melihat efek yang dimasukan dapat dilihat pada attribute.
Replace Last Filter, untuk menghapus filter yang ada dengan filter yang terakhir dipilih.Customize Filter, untuk memilih filter dari daftar filter yang tersedia, sedangkan untuk menghapus filter dengan mengklik tanda silang disamping.
Distort Clip, untuk merubah ukuran
Show Grid Line, untuk menampilkan garis-garis jejaring sebagai bantuan dalam mengatur ukuran

Masukan beberapa klip video selanjutnya masuk ke langkah 2. Untuk memotong klip geser jog ke posisi yang akan dipotong, kemudian klik tombol cut (gunting). Untuk menghapus klip video dari storyboard view maupun timeline viev klik pada klip yang akan dihapus kemudian klik tombol del di keyboard.